Sosialisasi Bahaya Pernikahan Dini Sebagai Upaya Pencegahan Penurunan Angka Stunting Di Desa Kunjorowesi, Ngoro, Mojokerto

Authors

  • Fauzatul Laily Nisa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
  • Nia Kurlia Sari Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
  • Marseto Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Keywords:

sosialisasi, Sosialisasi, bahaya pernikahan dini, Bahaya Pernikahan Dini, upaya mencegah stunting, Upaya Mencegah Stunting, SMP PGRI Ngoro, SMK Pesantren Terpadu

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan karena kekurangan gizi dalam jangka waktu yang panjang. Balita yang menderita penyakit stunting seringkali dikenali dengan bentuk tubuhnya yang jauh lebih pendek atau kerdil jika dibandingkan dengan tinggi badan anak se-usia nya. Berdasarkan riset kesehatan dasar kementrian kesehatan tahun 2018 menunjukan bahwa 1 dari 3 anak di Indonesia mengidap penyakit stunting. Kondisi ini tentu menjadi sebuah masalah besar bagi kita semua, bukan hanya PR bagi  pemerintah ataupun tenaga medis melainkan juga masyarakat luas terutama ibu rumah tangga untuk lebih memperhatikan asupan gizi anak nya. Oleh sebab itu, tujuan kami mengadakan sosialisasi bahaya pernikahan dini adalah sebagai salah satu upaya pencegahan angka stunting di wilayah Kunjorowesi. Karena seperti yang telah kita ketahui, salah satu faktor penyebab stunting adalah pernikahan di usia dini. Untuk metode pelaksanaan dari kegiatan ini berupa sosialisasi mengenai bahaya pernikahan dini dengan target siswa SMP PGRI Ngoro dan SMK Pesantren Terpadu Kunjorowesi dengan total partisipan sebesar 160 siswa. Kegiatan sosialisasi mendapat dukungan dari bidan setempat dan juga puskesmas Manduro. Kegiatan ini telah berjalan dengan baik dan berhasil meningkatkan pengetahuan siswa. Dibuktikan dengan hasil kuisioner post test sebesar 86 % dari total siswa telah paham mengenai bahaya pernikahan dini setelah diadakan kegiatan sosialisasi. Kesimpulan : pernikahan dini berdampak terhadap pola asuh yang kurang memadai sebagai akibat keterbatasan pengetahuan sang ibu serta berpotensi timbulnya perebutan gizi antara ibu dengan janin semasa hamil. Oleh sebab itu, pernikahan dini  dianggap menjadi salah satu faktor penyebab timbulnya stunting

 

References

Ariawan, S., Hasanah, B. I., & Rusmana, D. (n.d.). PEMAHAMAN SISWA PADA PROGRAM KULIAH KERJA PARTISIPATIF DARI RUMAH (KKP DR). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 17(2), 296–306.

Damanik, S. M., Sitorus, E., & Mertajaya, I. M. (2021). Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak Balita di Kelurahan Cawang Jakarta Timur. JURNAL Comunità Servizio : Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, Terkhusus Bidang Teknologi, Kewirausahaan Dan Sosial Kemasyarakatan, 3(1), 552–560. https://doi.org/10.33541/cs.v3i1.2909

Fida Fitriani, U., Gebilya Tiboyong, W., Ardhani, D., Naufal, A., Agustina, N., Maulana Fahrudin, T., Pembangunan Nasional, U., Timur Jl Raya Rungkut Madya, J., & Anyar, G. (n.d.). Sosialisasi Dan Penerapan Perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sebagai Upaya Penurunan Angka Stunting di Sekolah Dasar Desa Kunjorowesi. 1.

Kemenko. kejar Target! Per Tahun Prevalensi Stunting Harus Turun 3 Persen [Internet]. 2022 [cited 2022 Jun 20]. Available from: https://www.kemenkopmk.go.id/kejar-target-tahun-prevalensi-stunting-harus-turun-3-persen

Mustika, W., & Syamsul, D. (2018). Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang Pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. Jurnal Kesehatan Global, 1(3), 127. https://doi.org/10.33085/jkg.v1i3.3952

P2PTM KEMENKES RI. Cegah Stunting dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh dan Sanitasi [Internet]. Kementerian Kesehatan RI. 2018. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/subdit-penyakit-diabetes-melitus-dan-gangguan-metabolik/cegah-stunting-dengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi

Rahmadhita, K. (2020). Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 225–229. https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.253

Ulfa, F., & Handayani, O. W. K. (2018). Pernikahan Usia Dini dan Risiko Terhadap Kejadian Stunting pada Baduta di Puskesmas Kertek 2, Kabupaten Wonosobo. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 2(2), 227–238.

Wulandari Leksono, A., Kartika Prameswary, D., Sekar Pembajeng, G., Felix, J., Shafa Ainan Dini, M., Rahmadina, N., Hadayna, S., Roroputri Aprilia, T., Hermawati, E., Studi Kesehatan Masyarakat, P., Kesehatan Masyarakat, F., Kesehatan Lingkungan, D., Kelurahan Muarasari, P., & Bogor Selatan, K. (2021). Risiko Penyebab Kejadian Stunting pada Anak. Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat: Pengmaskesmas, 1(2), 34–38.

Downloads

Published

30-06-2022

Issue

Section

Articles